Monday 18 June 2012

HUJAH HENTAM SYIAH TAK MASUK AKAL





Syiah: Hujah hentam kami tak masuk akal
  • Ahmad Fadli KC
  • 7:00PM Jun 18 2012
 
Kumpulan Syiah Malaysia menyelar tindakan pelbagai pihak terus menghentam fahaman itu menggunakan hujah yang tersasar dan tidak masuk akal, kata jurucakapnya Mohd Kamilzuhairi Abd Aziz.

Hujah itu, kata Kamilzuhairi (bawah), antaranya mendakwa Syiah membenarkan semua solat dijamak dan menanggap tuhan bersifat jahil, seperti ditimbulkan Ketua Unit Kajian Gerakan Syiah, Ikatan Muslim Malaysia (ISMA) Mohamad Ismail. 

NONE"Mohamad Ismail mendakwa Syiah menganggap tuhan itu jahil. Ini benda yang bukan Islam sendiri takkan buat kenyataan sebegitu, satu benda yang tak masuk akal.

"(Jika benar) itu sudah jatuh kufur," katanya sambil mendakwa mendengar perkara itu daripada mulut Mohamad sendiri dalam ceramah di Gombak pada Jumaat lalu.

Beliau mengulas liputan khas lima halaman dalam harian berbahasa Melayu Sinar Harian hari ini berhubung mazhab Syiah yang didakwa berkembang secara senyap-senyap walaupun tidak dibenar disebarkan.

Akhbar itu antaranya turut memetik Pengerusi Jawatankuasa Kerja Sekretariat Ulama Muda Malaysia, Fathul Bari Mat Jahaya sebagai menyifatkan Syiah sebagai "agama politik" dan mendakwa "demonstrasi pertama dalam Islam berasaskan ideologi Syiah".

Selain itu, Profesor Datuk Dr Mahmood Zuhdi turut dipetik sebagai berkata "konflik Syiah dan Ahli Sunnah Wal Jamaah lebih rumit daripada konflik Umno dengan PAS".

Liputan meluas sejak minggu lalu

Ditanya tentang motif laporan intensif itu (bawah), Kamilzuhairi berkata beliau kurang pasti namun menyedari liputan meluas anti mazhab itu bermula sejak hujung minggu lepas lagi.

Sementara itu Kamilzuhairi terus mempertikaikan kewibawaan Mohamad yang digambarkan berlebih-lebih memburukkan ajaran Syiah, antaranya dengan mendakwa mereka menggunakan al-Quran yang berbeza.

NONE"Saya sendiri duduk di Iran selama lapan tahun, satu Quran lain pun saya tidak pernah tengok," katanya merujuk kepada kenyataan Mohamad yang didakwa dibuat sebelum ini.

Menurutnya, kekeliruan berkenaan mungkin timbul kerana Syiah mempunyai banyak kitab-kitab doa yang turut dijadikan rujukan.

Mengulas dakwaan berkaitan 'agama politik', beliau berkata sebagai salah satu mazhab dalam Islam, Syiah pastinya turut mencakupi elemen politik, akidah, fikah, sastera dan juga seni yang menjadikan Islam itu agama yang lengkap.

Katanya lagi, tanggapan itu mungkin juga timbul kerana amalan pengikut mazhab Syiah yang berkabung secara terbuka pada bulan Muharram bagi mengingati kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Sayidina Hussin bin Ali.

"Apa yang berlaku adalah melahirkan kesedihan terhadap perkara yang berlaku kepada cucu Nabi," katanya.

Isu konflik di Syiah-Sunni juga tidak timbul kerana pengikut Syiah di negara ini menganggap pengikut Ahli Sunnah Wal Jamaah sebagai 'adik-beradik', katanya.

Berita Mesir

Haram menyerang masjid Imam Husain (a.s)
Mufti Mesir;

IT IS HARAM TO DAMAGE IMAM HUSSEIN'S MOSQUE

 Haram menyerang masjid Imam Husain (a.s)

Mufti Mesir menentang keras pihak yang berhasrat memusnahkan masjid Imam Husain (a.s) di Kaherah.

Agensi Berita Ahlul Bait (ABNA.co) - Berikutan tersebarnya berita di ibukota Mesir tentang hasrat golongan Wahabi yang ingin memusnahkan masjid Imam Husain dan mengulangi keganasan yang sama di beberapa tempat suci yang lain di Utara Kaherah, mufti besar Mesir Dr. Ali Jum'ah hari ini menyeru memerangi mereka yang berniat melakukan jenayah tersebut.

Dr. Ali Jum'ah menegaskan, Allah sendiri akan memberikan jawapan terhadap mereka yang berniat memusnahkan mana-mana makam Ahlul Bait yang menjadi tempat rakyat Mesir bertabarruk.

Beliau menambah, "Sahabat Nabi terdahulu tidak pernah terfikir untuk memusnahkan masjid Nabawi yang menempatkan makam Nabi di dalamnya, bagaimana ekstremis ini ingin memusnahkan masjid dan makam-makam Ahlul Bait keturunan nabi?.

"Ekstremis ini berdalil dengan sebuah hadis yang mereka sendiri tidak faham maknanya, mereka yang ingin memusnahkan kubur para wali adalah ekstrimis dan buta hati. Persatuan Pengajian Islam telah pun mengeluarkan kenyataan pengharaman memusnahkan tempat-tempat ini dan menganggapnya sebagai jenayah. Ini disebabkan ianya boleh membawa fitnah ke dalam negara dan masyarakatnya."

Pusat Pengajian Islam Al-Azhar Mesir sebelum ini telah mengeluarkan kenyataan yang mengharamkan serangan ke atas tempat-tempat suci sambil meminta para pegawai Mesir menghalang tindakan seperti ini.


Al-Azhar Urged to Recognize Shiism
 Al-Azhar Urged to Recognize Shiism

In a letter to the Egypt’s parliament, Egyptian Shias have called for recognition of the Shia sect by Al-Azhar Islamic Center.

(Ahlul Bayt News Agency) - In a letter to the Egypt’s parliament, Egyptian Shias have called for recognition of the Shia sect by Al-Azhar Islamic Center.

According to Al-Aalam website, Head of Imam Ali (AS) Human Rights Center in Egypt Baha’ Anwar said that about 3 million Shias in Egypt do not approve of the Constituent Assembly for drawing up a new constitution as they find none of their representatives in the assembly.

“Eminent Shia figures such as Ahmad Zowail, Faruq Al-Baz, Majdi Yaqub, Mohammad Al-Baradei and Hamdain Sabahi are missing in the list of assembly members,” he added.

He went on to say that the Egyptian Shias have sent two letters to the country’s parliament and military council calling for being incorporated in the Constituent Assembly.

“Joining the assembly, being allowed to launch religious centers and Al-Azhar’s recognition of Shiism as the official sect in the country are among the Shias’ requests.”

“They have also called for stopping injustice and oppression towards the Shias and banning religious or racial discrimination and unfair dismissals due to religious beliefs,” Anwar went on to say.

Dinilai Berbahaya, Pemerintah Akan Pantau Kelompok Anti Syiah
Berita Indonesia:

 Dinilai Berbahaya, Pemerintah Akan Pantau 

Kelompok Anti Syiah

Pemerintah akan memantau kelompok-kelompok anti-Syiah di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur dengan “sangat serius”, Wakil Menteri Agama Prof. DR. Nasaruddin Umar memperingatkan.

Menurut Kantor Berita ABNA, Gerakan anti Syi’ah sudah mulai tersistematis dengan banyak sponsor dan kepentingan di dalamnya, NKRI dan kedamaian antar umat dan sesama pemeluk mazhab adalah harga mati jangan sampai negeri ini terkoyak dan berdarah-darah hanya karena perbedaan mazhab. Kita tak ingin seperti Pakistan dimana sengketa mazhab menjadi ajang baru perang saudara dan pembantaian demi pembantaian terjadi setiap hari dan pemerintah tak mampu menemukan formula yang tepat dalam menyelesaikan konflik-konflik bernuasa sektarian tersebut.
Anarkhisme Sampang, Fatwa Sesat MUI Sampang, sampai yang terakhir MUSYAWARAH ‘ULAMA DAN UMMAT ISLAM INDONESIA KE-2 di MASJID AL-FAJR, BANDUNG – JAWA BARAT, AHAD 30 JUMADAL AWWAL 1433/22 APRIL 2012“MERUMUSKAN LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENYIKAPI PENYESATAN DAN PENGHINAAN PARA PENGANUT SYI’AH”.Sekitar 200 ulama dari berbagai daerah berkumpul di masjid Al Fajr-Kota Bandung,Ahad (22/4), menghadiri undangan Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) dalam acara Musyawarah ‘Ulama dan Ummat Islam Indonesia ke-2 dengan agenda “Merumuskan Langkah Strategis Untuk Menyikapi Penyesatan dan Penghinaan Para Penganut Syi’ah”. Ulama-ulama tersebut dari berbagai pesantren dan ormas Islam seperti Persis, Muhamadiyah, NU, Hidayatullah, Al Irsyad, DDII, PUI, termasuk MUI Pusat.Musyawarah ini juga dihadiri Wali Kota Bandung, Dada Rosada dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawawan Lc. Hasil Musyawarah disepakati Hanya Ada Satu Kata Syi’ah Sesat dan Di Luar Islam.
Indonesia sebagai negeri berpenduduk Muslim terbesar sangatlah strategis apabila tak diantisipasi sejak dini maka makar dan agenda tersembunyi Zionis dan Salibis Internasional untuk melemahkan Islam dari dalam cepat atau lambat pasti akan terjadi dengan tetap konsisten menyokong setiap gerakan yang menyulut perbedaan mazhab. Disintegrasi dan konflik yang lebih luas hanya tinggal menunggu waktu saja dan negeri ini akan menjadi negeri yang porak-poranda.
“Kita juga harus berhati-hati dengan masalah ini, karena dapat mengganggu hubungan kita dengan negara-negara seperti Iran, yang mayoritas warganya yang memeluk Islam Syiah,” ucap  Wakil Menteri Agama Prof. DR. Nasaruddin dalam menanggapi sentimen anti-Syiah di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Di Jawa Timur, beberapa ulama Sunni di Madura dan daerah lainnya di provinsi ini telah meminta pemerintah daerah untuk mengeluarkan peraturan yang membatasi penyebaran Islam Syiah, dengan alasan bahwa sekte tersebut “cocok” dengan kriteria sesat yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia pada tahun 2007.
Desember lalu, ratusan orang membakar empat rumah, masjid dan fasilitas lain di sebuah Pondok Pesantren yang dikelola oleh Tajul Muluk, pemimpin Syiah di Sampang. Tajul sendiri sekarang menghadapi persidangan atas tuduhan “penistaan agama”.
Di Jawa Barat, ulama Sunni telah memperingatkan masyarakat untuk “mencegah” penyebaran Syiah di daerah tersebut.
Nasaruddin, dosen tafsir al-Quran, mengatakan bahwa sementara semua warga negara bebas untuk mengusulkan peraturan untuk pemerintah daerah, selama usulan peraturan tidak bertentangan dengan konstitusi.
Menanggapi keluhan dari peraturan yang membatasi ajaran agama, terutama orang-orang dari sekte Ahmadiyah, Kementerian Dalam Negeri telah mengatakan mereka tidak melanggar konstitusi dan undang-undang otonomi daerah.
Dihubungi secara terpisah, akademisi Muslim Komaruddin Hidayat mengatakan bahwa pengikut Syiah selalu menjadi bagian dari sejarah Islam, dan mengatakan bahwa orang yang memperdebatkan keberadaan Syiah sebagai orang yang “tidak pernah belajar sejarah”.
“Pengikut Syiah di masa lalu banyak memberikan kontribusi kepada Islam, terutama dalam hal ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, ulama Sunni, termasuk di Arab Saudi, tidak pernah memperdebatkan keberadaan mereka,” katanya.
Dia mendesak pemerintah untuk melindungi pengikut Syiah dari serangan apapun, dan mengatakan bahwa pemerintah harus menjaga kerukunan antar-iman dengan mencegah peraturan yang bisa menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj mengatakan bahwa sekalipun ajaran Syiah memiliki beberapa perbedaan dengan arus utama Islam di Indonesia, NU tidak akan pernah meminta pemerintah untuk melarang pengikut Syiah.
“Nabi Muhammad telah memperingatkan kita bahwa bagaimanapun juga kita tidak boleh bertengkar satu sama lain karena perbedaan-perbedaan kita,” kata kang Said kepada The Jakarta Post (Sabtu, 5 Mei 2012).


SOLAWAT

1 comment:

  1. minta ulas artikel ini ya ust http://mistisfiles.blogspot.com/2009/12/syiah.html

    ReplyDelete