Whoever visits Masuma in Qum is like the one who has visited me.
∞
A lady from my children, by the name of Fatima will be buried in Qom. Whoever visits her [shrine], will certainly
be admitted to Heaven.
1. Nasikh al-Tawarikh, vol. 3,p. 68; Rayahin al-Shari'a, vol. 5, p. 35.
2. Bihar al-Anwar, vol. 48, p. 317; vol. 60, p. 216 & vol. 102, p. 266
History of Qom
94 AH / 712-713 CE Ashari Arabs of Kufa, who had been persecuted for their beliefs established themselves in this region.
4th / 10th century Qom was described as being a prosperous town, the population was ethnically Arab, but Persian speaking.
189 / 804-5. The city gains its administrative independence from Isfahan.
201 / 804-805 Fatima al-Masuma (a.s.) went to visit Imam Reza (a.s.), she fell ill at Sawa and asked to be taken to Qom, where she died. The tomb of Hazrat Fatima (a.s.) would become the centre of Qom.
The city was patronised by the Buyid dynasty and the Seljuks. The city became well known for its shrine, madrasas, religious foundations, administrators and viziers and ulama and scholars.
621/1224. Inhabitants were massacred by Mongol invaders.
9th/14th century the town enjoyed royal patronage. The Turkoman sultans used it as a winter capital and this continued under the early Safavids.
Shah Abbas I encouraged pilgrimage to the Shrine. The city became an important centre for burial.
17th century the city became well known for craft products.
18th century there was an economic depression and a massacre by Ibrahim Khan (brother of Nadir Shah).
The Qajar dynasty revived the building of monuments. Fath Ali Shah embellished the shrine of Hazrat Fatima (a.s.) New court (sahn-i-djadid) was built by Amin al-Sultan, vizier of Nasir al-Din Shah in 1883. Around the old court (sahn-i-atik) is an octagonal monument with the tombs of senior Qajar dignitaries.
The Masjid - i - Azam, built on the orders of Ayatollah Burujurdi (d. 1961) stands to the west of the sanctuary.
List of Ziarats in Qom
1. The holy tombs of Zaynab, Maymoona and Umm Muhammad, the daughters of Imam Muhammad at-Taqiy (al-Jawad). They have been buried beside the holy tomb of Lady Fatima al-Ma’ssooma (s).
2. The tomb of Musa al-Mubarqa’, the son of Imam Muhammad at-Taqiy (a.a.), in Chihil Akhtaran (forty stars).
3. The tomb of Shahzada Ahmad, the son of Musa al-Mubarqa’ (beside his father’s tomb).
4. The graveyard of Chihil Akhtaran (beside the shrine of Musa al-Mubarqa’).
5. Imamzada Sultan Muhammad Shareef (in Chahar Mardan Street).
6. Imamzada Hamza bin Musa (opposite to Kuhna Square in Azar Street).
7. Imamzada Ahmad bin Musa (beside Shahzada Ahmad).
8. Shahzada Ibraheem and Shahzada Muhammad, grandsons of Imam Musa al-Kadhim (s) (in Shahzada Ibraheem Street).
9. Imamzada Ahmad bin Qassim (at the end of Mu’allim Street).
10. Shahzada Sayyid Ali (at the end of Bajak Street, near Jihad Square).
11. Imamzada Sayyid Sarbakhsh (in Azar Street after Kuhna Square-opposite to Chihil Akhtaran).
12. Shahzada Nasir, one of Imam Hasan’s grandsons (opposite to Imam Hasan Askari Mosque).
13. Chahar (four) Imamzada, Imam Zaynulaabideen’s grandsons (at the end of Bajak Street).
14. Imamzada Khak Faraj (at the end of Imam Musa as-Sadr Street-Khak Faraj Quarter).
15. Imamzada Shah Jamal (Arak Highway, near Salarya).
16. Imamzada Abu Ahmad, one of Muhammad bin al-Hanafiyya’s grandsons (between Shah Sayyid Ali and Chahar Imamzada-15 Khurdad Street).
17. Imamzada Ali bin Ja’far (at the end of Chahar Mardan Street-near Golzar Shuhada’).
18. Shahzada Hadi and Shahzada Mahdi (in Jamkaran).
19. Imamzada Tayyib and Imamzada Tahir (on the side of Qom-Saraja Highway).
20. Shahzada Ja’far Ghareeb (Jamkaran crossroad- near Baqee’ Graveyard).
21. Imamzada Zayd (opposite to the tomb of Musa al-Mubarqa’).
22. The tombs of Bagh Gombad Sabz-the garden of the green dome (tombs of the walis of Qom from the dynasty of Ali as-Safiy- opposite to the shrine of Ali bin Ja’far).
MARTYRDOM
Iran:
Penggalan Do'a Ayatullah Ali Khamene'i di Acara Peringatan Asyura
|
Menurut Kantor Berita ABNA, peringatan Asyura mengenang kesyahidan hadhrat Aba Abdillah al Husain as yang telah berlangsung selama lima malam di Husainiyah Imam Khomaeni Rahmatullah telah berakhir malam selasa (26/11) lalu.
Dipenghujung acara, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamanei memimpin do'a bersama. Berikut penggalan do'a beliau:
Ya Ilahi, demi hak Husain as dan sahabat-sahabatnya, demi hak Zainab sa jadikan kami pengikut sejati mereka…
Ya Ilahi, Kau mengingatkan dalam al Qur'an dengan firmanMu tentang segolongan orang yang Kau katakan Kau mencintai mereka dan mereka mencintaiMu*, maka jadikan kami termasuk dalam golongan mereka…
Ya Ilahi, Kau mengingatkan dalam Al-Qur'an dengan firmanMu akan membela orang-orang yang telah beriman**, maka masukkan kami termasuk dalam golongan mereka…
Taufik dalam pemahaman dan taufik dalam pengamalan karuniakanlah kepada kami semua…
Gembirakanlah hati suci Imam Zaman lewat kami semua…
Ridhailah kami semua dan terimalah amal-amal kami…
رحم الله من قرأ الفاتحة مع الصلوات.
*Surah al Maidah ayat 54: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
**Surah Al Hajj ayat 38: Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.
Palestina:
Hamas: Terima Kasih Republik Islam Iran
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal mengucapkan terima kasih kepada Republik Islam Iran karena telah membantu Gaza mencapai kemenangan terhadap serangan rezim Zionis Israel.
Meshaal membuat pernyataan dalam konferensi pers di Kairo, menambahkan Iran berperan dalam mempersenjatai dan membiayai warga Gaza selama perang. Demikian dilaporkan Press TV pada Rabu (21/11).
Dia menyatakan bahwa Israel gagal mencapai tujuan-tujuannya di Gaza. "Setelah delapan hari, Allah memutus tangan mereka dari rakyat Gaza, dan mereka dipaksa tunduk kepada muqawama."
Pada kesempatan itu, Meshaal memperingatkan Tel Aviv jika melanggar perjanjian gencatan senjata antara gerakan perlawanan Palestina dan Israel. Ia juga berterima kasih atas mediasi Mesir, yang telah bertindak secara bertanggung jawab dan memahami tuntutan muqawama dan bangsa Palestina.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr mengumumkan dalam konferensi pers bersama dengan Menlu AS Hillary Clinton bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Berbarengan dengan itu Brigade al-Quds turut berterimakasih kepada Republik Islam Iran, karena negara ini tidak pernah menutup mata atas ketertindasan bangsa Palestina, dan karena Republik Islam gerakan perlawanan Islam Palestina mampu meluluhlantakkan jaringan komunikasi Tel Aviv.
Sayap militer Jihad Islam itu dalam konferensi persnya mengatakan, "Kemenangan yang diraih gerakan perlawanan Islam Palestina hari ini, pada kenyataannya adalah kemenangan para syuhada dan bangsa tegar berdiri mendukung gerakan perlawanan." Al-Alam (22/11) melaporkan.
"Tel Aviv hari ini sudah bukan benteng perkasa lagi bagi warga Zionis, akan tetapi sudah seperti mainan anak-anak di tangan gerakan perlawanan. Brigade Quds melesakkan 620 rudal dan roket ke distrik-distrik Israel dan mampu menghancurkan jaringan komunikasi kota itu."
"Kami berterimakasih kepada Republik Islam Iran karena dukungan finansial dan persenjataannya untuk gerakan perlawanan di Gaza. Iran tidak pernah menutup mata atas ketertindasan bangsa Palestina dalam membela tanah airnya," tegas al-Quds.
Kemenangan ini tercapai karena persatuan seluruh elemen perlawanan Palestina dalam menghadapi musuh. 10 pejuang terbaik Brigade AL-Quds gugur syahid.
Galeri Video ABNA:
Raih Kemenangan, Rakyat Gaza Berterimakasih kepada Republik Islam Iran
|
Menurut Kantor Berita ABNA, serangan mematikan Israel di Jalur Gaza yang diblokade telah menewaskan 160 warga Palestina dan melukai sekitar 1.200 orang, sejak meletus pada 14 November lalu. Berkat perjuangan Muqawah HAMAS dan keteguhan rakyat Gaza, HAMAS mampu memaksa Israel menghentikan serangan dan mengakui semua persyaratan yang diminta HAMAS untuk melakukan gencatan senjata. Rakyat Gazapun merayakan kemenangan, dan menjadikan hari kemenangan itu sebagai hari libur nasional. Pimpinan HAMAS, Jihad Islam dan rakyat Gaza mengucapkan terimakasih kepada Republik Islam Iran atas perannya membela dan mendukung rakyat Gaza sampai akhirnya meraih kemenangan.
Sayyid Ali Khamanei:
Meningkatnya Konflik Syiah-Sunni Sengaja Diciptakan oleh Musuh
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin (19/11) pagi dalam pertemuan dengan para pejabat dan pengurus haji tahun ini menyebut haji sebagai ibadah yang istimewa. Seraya menekankan pentingnya persatuan bagi Dunia Islam beliau mengatakan, "Dalam musim haji, persatuan, keagungan dan keberagaman Dunia Islam terjelma dan kapasitas ini mesti dimanfaatkan dengan sebaik mungkin."
Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan bahwa haji adalah kewajiban yang mengkombinasikan tiga unsur ‘ibadah', ‘ketundukan' dan ‘keterlibatan secara politik dan sosial'. Beliau menambahkan, "Sebelum kemenangan revolusi Islam, jemaah haji Iran hanya berpikir untuk menjalankan ritual ini dengan benar. Padahal, pertemuan akbar dan istimewa ini mengandung unsur-unsur yang penting lainnya seperti keberagaman, keagungan dan persatuan yang bisa membentuk gerakan baru dalam membangun manusia, masyarakat dan persatuan Islam. Pandangan yang agung ini mesti dikenalkan pula kepada para jemaah haji non-Iran."
Topik lain yang ditekankan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pembicaraannya adalah masalah persatuan Syiah dan Sunni. Seraya menyebut perselisihan antara Syiah dan Sunni sebagai fenomena yang sudah ada sejak dulu, beliau menandaskan, "Dalam beberapa tahun terakhir, perselisihan ini semakin meningkat secara tidak wajar. Hal ini menandakan bahwa konflik ini sengaja diciptakan di tengah masyarakat Muslim."
Menurut Rahbar, penekanan akan persatuan dan kesepahaman antara Syiah dan Sunni saja tidak cukup. "Konflik ini terkadang dipicu oleh ketidakjelasan masalah atau anggapan tidak benar yang mesti diluruskan. Dan terkadang pula konflik disebabkan oleh perilaku yang salah. Untuk yang satu ini harus dilakukan penyelidikan yang cermat dan tindakan untuk mengatasinya," kata beliau.
Berikutnya, Ayatollah al-Udzma Khamenei menyinggung tentang upaya mengurai permasalahan politik yang ada di benak jemaah haji. Salah satu contoh dari permasalahan itu adalah konflik di Suriah. Seraya menjelaskan sikap logis Republik Islam Iran dalam krisis Suriah yang sudah dijelaskan secara terbuka, beliau menegaskan, dalam masalah Suriah, fakta yang sebenarnya adalah ambisi kubu arogansi untuk melenyapkan tali penghubung moqawamah di kawasan yang berada di dekat rezim Zionis Israel.
Lebih lanjut Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa solusi untuk menyelesaikan krisis Suriah adalah dengan mencegah pengiriman senjata ke dalam Suriah. "Pemerintah di negara manapun akan melakukan tindakan tegas ketika kubu oposisi di dalam negeri mendapat suplai senjata dari pihak asing," ungkap beliau.
Rahbar menambahkan, "Jika kubu oposisi Suriah meletakkan senjata, mereka bisa menuntut pemerintah setempat untuk mendengar tuntutan mereka. Akan terbuka juga kemungkinan bagi mereka untuk menyampaikan aspirasi dan sikap."
Di bagian lain pembicaraannya, beliau mengapresiasi layanan yang diberikan kepada jamaah haji. Selain menekankan kepada para pejabat dan petugas haji untuk semakin memupuk solidaritas di antara mereka, beliau mengatakan, "Jangan pernah merasa puas dengan layanan materi dan bimbingan jamaah haji yang sudah dilakukan. Tidak ada batas untuk semakin meningkatkan kinerja."
Di awal pertemuan, Wakil Wali Fakih dan Amir Haji Iran Hojjatul Islam wal Muslimin Qazi Asgar menyampaikan laporan mengenai kinerja kantor Bi'tsah Pemimpin Revolusi Islam di bidang kebudayaan, keagamaan dan internasional selama musim haji.
Pembicara lain adalah Hojjatul Islam wal Muslimin Sayyed Ahmad Mousavi, Ketua Lembaga Haji dan Ziarah yang dalam laporannya menjelaskan kinerja lembaga ini dalam memfasilitasi pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
SOLAWAT
No comments:
Post a Comment