Friday, 5 October 2012

Berkenalan dengan Dr.Kamaluddin Nurdin Marjuni ''Saksi Pakar'' kes serbuan JAIS ke atas Hauzah ar-Ridha a.s Dis 2010 dan pandangan beliau mengenai Syiah / DR.KAMALUDDIN NURDIN MARJUNI VIEW ON SYIAH



MONDAY, AUGUST 13, 2012

ADA APA DENGAN SYI'AH?

SYI’AH DAN ISU-ISU KONTEMPORER
DR. Kamaluddin Nurdin Marjuni
Head Programme of Da’wah and Islamic Management - USIM
Satu lagi isu yang sangat sensitif dan krusial dalam Islam adalah perbedaan prinsip-prinsip antara sunnah dan syi’ah yang terjadi sejak berabad-abad silam. Isu ini sebenarnya isu klasik, namun tidak pernah berakhir sampai saat ini, sehingga menjadi sebuah teka-teki. Selain bertentangan secara politik, sunnah dan syiah juga kemudian bertentangan secara teologis yang merupakan jurang pemisah antar agama.
Liputan Surat Kabar "Berita Harian Malaysia", Selasa 4/9/2012

Perlu diketahui bahwa aliran-aliran syi’ah saling berbeda pandangan dalam perincian ideologi, namun kesemuanya bersepakat bahwa Imam Ali r.a. adalah orang yang paling berhak menjadi pemimpin negara setelah wafatnya Nabi Muhammad saw. Aliran Zaidiyah, Imamiyah dan Isma’iliyah merupakan tiga aliran syi’ah yang paling menonjol, paling besar, dan paling banyak memiliki pengikut dibandingkan dengan aliran-aliran syi’ah yang lainnya. Akan tetapi ketiga golongan syi’ah yang terbesar ini saling menyalahkan, menyesatkan bahkan mengkafirkan antara satu aliran dengan aliran yang lain, yang disebabkan oleh perbedaan pandangan dalam aqidah, terutama lagi perbedaan pandangan dalam permasalahan politik. Dan di antara semua aliran syi’ah, maka syi’ah Isma’iliyah merupakan aliran yang paling banyak dikecam dan dikeritik oleh umat Islam dari berbagai aliran pemikiran, baik dari golongan Ahlu Sunnah mahupun dari golongan Syi’ah lain, sebab aqidah mereka keluar daripada aqidah Islam. Dalam hal ini, Syi’ah Zaidiyah secara terang-terangan mengatakan bahwa Syi’ah Isma’iliyah dari sisi luar menampakkan keislaman, tapi pada hakikatnya dalam hati mereka menyembunyikan kekufuran yang nyata, bahkan mereka dianggap tidak menganut syariat agama apapun.
Golongan-Golongan Syi’ah:
1) Syi’ah Zaidiyah, golongan ini adalah golongan awal Syi’ah (Senior), ianya berkembang di Negara Yaman dan hampir 40% daripada penduduk tersebut adalah pengikut Zaidiyah.
2) Syi’ah Imamiyah, golongan ini merupakan golongan Syiah yang terbesar, wujud di Iran dan Iraq. Golongan ini yang paling aktiv di dunia Islam, sehingga boleh didapati di beberapa buah negara seperti di Pakistan, Afghanistan, Lebanon dan Syiria, bahkan Indonesia sudah menjadi salah satu mazhab Islam.
3.   Syi’ah Isma’iliyah (Pendiri al-Azhar), golongan ini merupakan syi’ah yang ekstrim, sehingga semua golongan Sunni (Asy’ariyah, Maturidiyah), Mu’tazilah dan Ibadhiyah mengkafirkan mereka, bahkan sesame Syi’ah sendiri, Syi’ah Imamiyah dan Syi’ah Zaidiyah ikut mengharamkan dan mengkafirkan golongan tersebut. Pengikutnya di anggarkan berjumlah sekitar 2 juta orang dan berpusat di India. juga pengikutnya boleh di dapati di sekitar Asia Tengah, Iran, Syria dan Timur Afrika.
Pemeluk Syi’ah di Dunia:
10% dari umat Islam di seluruh dunia
Sebab Utama Syiah berkembang pesat:
-               Revolusi Iran 1979, yang meruntuhkan kuasa monarki Shah Iran, dan diprakarsai oleh Imam Khumeini dan menjadikan Iran sebagai Republik Islam.
-      Ketiadaan tokoh dan figur sentral dalam kepimpinan dunia Islam, Iran memanfaatkan moment penting ini, di mana secara terang-terangan tokoh-tokoh Iran mengecam segala tindakan Amerika dan Israel.
Dasar Negara Iran:
Pasal 12:
“Agama resmi negara Iran adalah Islam dengan madzhab ja’fariyah 12 imam. Pasal ini tidak boleh diubah selamanya.”
Pasal 72:
“Majlis syura Islami tidak berhak membuat undang-undang yang menyelisihi prinsip-prinsip madzhab resmi negara.”
Pasal 144:
“Tentara republik Islam Iran haruslah berbentuk tentara Islam, yaitu berdasarkan kepada akidah dan terdiri dari pasukan yang meyakini visi dan misi revolusi Islam.”

Sumpah presiden Iran pasal 121:
“Saya sebagai presiden bersumpah demi Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa, di depan Al Qur’an dan di depan seluruh rakyat Iran, saya akan menjaga madzhab resmi negara….”
Agenda Utama Syi’ah: 
1)Meng-Syiahkan umat Islam. 
2)Mengembangkan empayar Parsi khususnya bermula di rantau Teluk, dan saat ini sudah pun sampai di ASEAN.
Slogan Gerakan Syi’ah:
Membela umat Islam dari penjajahan ghazwul fikr Barat. Di samping itu menggunakan kalimat pancingan yaitu: “Tidak ada lagi perbedaan warna kulit, bahasa, bangsa, dan status sosial. Islam adalah saudara karena diikat kalimat La Ilaha Illallah Muhammadar Rasulullah”.
Awal Penyebaran Syi’ah:
Dari Suriah ke Libya, ke Lebanon. Di Lebanon Syiah pada awalnya merupakan puak yang tak diakui. Namun ketika Hizbullah tampil naik ke permukaan, maka Syiah menjadi sangat kuat. Hizbullah adalah kelompok yang dibentuk oleh Sayyid Muhammad Hussein Fadhlalah. Gerakan yang sekarang dipimpin oleh Sayyid Hasan Nashrallah ini memperoleh dukungan dana dan perenjataan dari Teheran, sehingga pada saat ini Hizbulllah menjelma menjadi milisi bersenjata terkuat di Lebanon.
Penolakan Syi’ah di Negara-Negara Islam.
Di antara Negara Islam yang menolak kehadiran Syi’ah secara legal, adalah, Arab Saudi, Mesir, Negara-Negara Arab Teluk, Malaysia dan Brunai.
Syi’ah Vs Syi’ah? :
Banyak yang tidak tahu bahwa golongan Syi’ahpun saling berseteru, baik secara pemikiran teologi ataupun politik. Dan perseteruan inilah yang menjadi bidang kajian penulis yaitu: Perseteruan Akidah, Filsafat dan Politik antara golongan-golongan Syi’ah (Zaidiyah, Imamiyah dan Isma’iliyah)  ([1]).
Sunni Vs Syi’ah:
Bagi Islam Sunni secara sadar atau tidak, semenjak dahulu Syi’ah merupakan cabaran dakwah yang senantiasa wujud.
Penyebaran Syi’ah Semasa di Indonesia:
Diawal tahun 1980, ajaran Syi’ah mulai masuk ke Indonesia secara terang-terangan, 1 September 1997, diadakan sebuah seminar peringkat nasional di Jakarta, yang dihadiri pejabat kerajaan/pemerintah, Angkatan Tentara Indonesia, Polisi, Majlis Ulama Indonesia, Oranisasi Islam, dan masyarakat umum.
Keputusan: Syi’ah malakukan penyimpangan, penyelewengan dan perusakan Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah.
Rekomendasi: Seminar mengusulkan agar kerajaan/pemerintah Indonesia lewat Kejaksaan Agung melarang Syiah, termasuk penyebaran buku-buku Syiah di Indonesia. Namun rekomendasi ini tidak ditanggapi oleh kerajaan.

“Kebebasan Beragama Dijamin oleh Negara” 

Sosialisasi Dakwah Syi’ah:

1)      Melalui buku & Penterjemahan.
2)      Beasiswa & Syi’ahisasi Pelajar. (Lebih 5000 Pelajar Indonesia Menerima Beasiswa )
3)      4)      Mendirikan yayasan Syi’ah, pada tahun 2001 dikesan sebanyak 36 yayasan Syi`ah di Indonesia. Dan sekarang sudah mencapai angka 300 yayasan.
5)      Islamic Cultural Center (ICC Jakarta).
6)      Seminar Internasional & Nasional Ahlul Bait (sampai saat ini yang kali kelima) dan selalu dirasmikan oleh Menteri Agama Indonesia.
7)      Syi’ah menjadi penengah antara Islam Liberal dan Islam Literal, sehingga Syi’ah dijadikan oleh sebagian intelektual sebagai Islam alternativ.
8)      Nahdlatul Ulama (NU) Himbau Persatuan Sunni Syiah hadapi wahabi. International Conference of Islamic Scholars-ICIS) ke-3 di Hotel Borobudor, Jakarta, 30 Juli 2008.
9)      Ketua Majlis Ulama Indonesia Pusat Prof. Dr. Umar Shihab. “Syiah Bukan Ajaran Sesat”.1 Januari 2012.
Sebagai renungan dan analisa selama mengkaji aqidah Syi'ah & Sunnah, dapat disimpulkan bahwa:

- Tidak semua pandangan Sunnah benar dan tepat.
- Tidak semua pandangan Syi'ah salah dan keliru.
Namun:
-  Kebenaran Sunnah lebih banyak daripada kesalahan.
- Kekeliruan Syi'ah lebih banyak daripada kebenaran, bahkan unsur kesesatan terdapat dalam sebahagian ajaran syi'ah Imamiah Itsna 'Asyariah.Adapun ajaran syi'ah Isma'iliah, semua golongan teologi Islam dari Ahli Sunnah bahkan dari kalangan syi'ah sendiri (Imamiah dan Zaidiah) menilai bahwa golongan tersebut dalam kategori "kafir". Adapun syi'ah Zaidiah, golongan ini dekat kepada Ahlu Sunnah wal Jama'ah.
Tapi:
- Kebenaran yang hakiki di tangan Allah semata.
- Manusia hanya berusaha mencari sebuah kebenaran. 
Usulan Dan Cadangan:
     Sebagai usulan dan cadangan demi melahirkan kedamaian dan persatuan Islam,  maka sebaiknya mengikut langkah-langkah berikut:
1) Syi'ah & Sunnah sama-sama memiliki kebenaran dan kesalahan (khilaf), oleh karena itu, sebaiknya masing-masing golongan memelihara kebenaran yang dimiliki dan membuang kesalahan sikap yang ada khususnya hal-hal yang bernuansa TAKFIR, atau sekurang-kurangnya jangan saling menjajah dan mempengaruhi golongan lain, yang Islamnya Sunni biarkanlah mejadi muslim Sunni sepanjang hayat, begitupun sebaliknya yang sudah Syi'ah silahkan amalkan ideologi yang diyakini.
2) Masalah umat Islam saat ini adalah isu murtad, atau sekurang-kurangnya  keterbelakangan dunia Islam dari berbagai aspek kehidupan, politik, ekonomi, sains dan teknologi, inilah tantangan dan cabaran utama, sehinggga wajib menjadi perhatian bagi Syi'ah & Sunnah. Bukan justru mengulang sejarah hitam masa lampau seperti perang "JAMAL" DAN "SHIFFIN" (sebuah wilayah di antara Kufah dan Syam). Di tempat itulah terjadi pertempuran antara pendukung Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, tidak perlu mengulang sejarah ini khusunya di negara-negara Islam di Asean. Biarkanlah ia menjadi sejarah masa lalu, dan kita cipta sendiri sejarah baru Islam dengan kemajuan sains dan teknologi. 
Dengan demikian dapat dikatakan, Bahwa perang Jamal sebenarnya memberikan kesan dan pengaruh besar terhadap perpecahan umat Islam dikemudian hari, sebab perang inilah yang membawa kepada peperangan-peperangan lain, yaitu perang Shiffin, Nahrawan, Karbala dll, dengan kata lain sekiranya tidak ada perang Jamal, maka tidak akan terjadi perpecahan Islam kepada Islam Sunni dan Islam Syi’ah. 
Harapan:
No syi'ahisasi dikalangan masyarakat Sunnah.
Sebelum mengakhiri diskusi ini, ada baiknya memetik nasehat seorang ulama Sufi:

قال الإِمَام يَحْيَى بن مُعَاذ: "لِيَكُنْ حَظ الْمُؤْمِنِ مِنْكَ ثَلاَثَة: إِنْ لَمْ تَنْفَعْهُ فَلاَ تَضُرُّهُ، وَإِنْ لَمْ تُفْرِحْهُ فَلاَ تَغُمُّهُ، وَإِنْ لَمْ تَمْدَحْهُ فَلاَ تَذُمُّهُ".
Imam Yahya Bin Mu'az berpesan:"Tigaperkara dalam adab pergaulan seorang mu’min:
1) Kalau engkau tidak sanggup membantu orang lain (bagi manfaat), maka janganlah merugikan dia.
2) Dan kalau engkau tidak sanggup menghibur orang lain (bagi senang), maka janganlah membuatkan dia sedih (susah).
3)kalau engkau tidak sanggup memuji orang lain, maka janganlah mencelanya".


Wallahu A'lam


DR. Kamaluddin Nurdin Marjuni

9/8/2012


([1])  موقف الزيدية وأهل السنة من العقيدة الإسماعيلية وفلسفتهادار الكتب االعلمية،  بيروت - لبنان، 2009م
ISBN: 9782745162557
  Polemik Akidah Filsafat  "Syi'ah vs Syi'ah & Kritikan  Sunni"
Buku dikoleksi oleh:

1)     Harvard University Libraries
Call Number: Hollis 012138877
2)      Yale University Libraries
Call Number: BP80 Q827 M37

SOLAWAT

No comments:

Post a Comment