Pertemuan Rahbar dengan Nuri
Maliki
Ayt Ali Khamene'i:
Iran Gembira
dengan Kian
Menguatnya
Posisi Irak
|
Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin (23/4) pagi pertemuan dengan Perdana Menteri Irak Nuri Maliki dan rombongan, menyinggung posisi Irak yang semakin menguat di tengah Dunia Arab dan menyebutnya sebagai hal yang menggembirakan bagi Republik Islam Iran. Beliau mengatakan, "Usaha untuk memperkuat Irak khususnya melalui jihad keilmuan yang berkesinambungan dan gerakan pembangunan di seluruh penjuru Irak akan melipatgandakan keberhasilan dan kekuatan posisi rakyat dan pemerintah Irak."
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyinggung sejumlah perkembangan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir yang oleh beliau disebut sebagai manifestasi dari kekuatan rakyat dan pemerintah Irak di tengah Dunia Arab dan Islam.
"Keluarnya Amerika Serikat (AS) secara penuh dari Irak merupakan salah satu masalah dan transformasi yang sangat penting, dan ini adalah keberhasilan besar yang dicapai berkat kegigihan pemerintah dan dengan mementaskan kehendak rakyat secara umum di Irak," tambah beliau.
Mengenai penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab di Baghdad yang menunjukkan kian kokohnya posisi Irak, Pemimpin Besar Revolusi Islam menandaskan, "Sebagian kalangan berupaya keras untuk mengesankan bahwa Irak berada di luar Liga Arab. Tapi dengan menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT Liga Arab di Baghdad secara praktis Irak kini memimpin Liga Arab dan Perdana Menteri Irak menjabat sebagai ketuanya."
Menyinggung masa lalu Irak yang gemilang di Dunia Arab, beliau menambahkan, "Melihat masa lalu yang seperti ini ditambah potensi alamiah dan bakat insani yang ada, tak mustahil Irak akan meraih kembali posisinya yang kokoh dan sesungguhnya di Liga Arab."
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengingatkan bahwa dengan semakin kuatnya Irak, tentu akan ada pihak-pihak yang memusuhinya. Beliau mengatakan, "Untuk menjadi kuat, setiap negara harus melewati tahap-tahap pendahuluan dan menyiapkan sarananya. Salah satunya adalah dengan memacu perkembangan ilmu, pembangunan dan pengadaan layanan untuk masyarakat."
Lebih lanjut Rahbar menjelaskan pengalaman Iran yang bisa diteladani dalam meraih kemajuan yang mencengangkan di bidang ilmu dan sains. Beliau mengungkapkan, "Sebagai poros akumulasi bakat dan potensi keilmuan Dunia Arab, Irak harus memulai gerakan kebangkitan sains. Para ilmuan, aktivis perguruan tinggi dan kalangan elit teladan harus diarahkan kepada jihad keilmuan."
Mengenai pembangunan, beliau menambahkan, "Dengan mengerahkan dan mengordinir para pemuda dan membuka peluang yang diperlukan, Irak harus memulai gerakan kebangkitan pembangunan dan pelayanan untuk masyarakat di seluruh penjuru negeri."
Menurut Ayatollah al-Udzma Khamenei, prospek cerah tengah menanti rakyat Irak dan masa depan itu akan lebih cerah dibanding saat ini.
Pada kesempatan itu, Perdana Menteri Irak Nuri Maliki menyatakan gembira dapat bertemu dan bertatap muka dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam. Maliki menyingung perundingannya dengan para pejabat tinggi Iran di Tehran seraya mengatakan, dengan inayah Allah Swt hubungan Iran dan Irak di semua bidang semakin luas. Delegasi industri dan perdagangan kedua negara juga saling kunjung untuk membahas peningkatan hubungan.
Maliki menyatakan optimis, perundingan di Tehran ini semakin meningkatkan hubungan dan kerjasama kedua negara, Iran dan Irak.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyinggung sejumlah perkembangan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir yang oleh beliau disebut sebagai manifestasi dari kekuatan rakyat dan pemerintah Irak di tengah Dunia Arab dan Islam.
"Keluarnya Amerika Serikat (AS) secara penuh dari Irak merupakan salah satu masalah dan transformasi yang sangat penting, dan ini adalah keberhasilan besar yang dicapai berkat kegigihan pemerintah dan dengan mementaskan kehendak rakyat secara umum di Irak," tambah beliau.
Mengenai penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab di Baghdad yang menunjukkan kian kokohnya posisi Irak, Pemimpin Besar Revolusi Islam menandaskan, "Sebagian kalangan berupaya keras untuk mengesankan bahwa Irak berada di luar Liga Arab. Tapi dengan menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT Liga Arab di Baghdad secara praktis Irak kini memimpin Liga Arab dan Perdana Menteri Irak menjabat sebagai ketuanya."
Menyinggung masa lalu Irak yang gemilang di Dunia Arab, beliau menambahkan, "Melihat masa lalu yang seperti ini ditambah potensi alamiah dan bakat insani yang ada, tak mustahil Irak akan meraih kembali posisinya yang kokoh dan sesungguhnya di Liga Arab."
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengingatkan bahwa dengan semakin kuatnya Irak, tentu akan ada pihak-pihak yang memusuhinya. Beliau mengatakan, "Untuk menjadi kuat, setiap negara harus melewati tahap-tahap pendahuluan dan menyiapkan sarananya. Salah satunya adalah dengan memacu perkembangan ilmu, pembangunan dan pengadaan layanan untuk masyarakat."
Lebih lanjut Rahbar menjelaskan pengalaman Iran yang bisa diteladani dalam meraih kemajuan yang mencengangkan di bidang ilmu dan sains. Beliau mengungkapkan, "Sebagai poros akumulasi bakat dan potensi keilmuan Dunia Arab, Irak harus memulai gerakan kebangkitan sains. Para ilmuan, aktivis perguruan tinggi dan kalangan elit teladan harus diarahkan kepada jihad keilmuan."
Mengenai pembangunan, beliau menambahkan, "Dengan mengerahkan dan mengordinir para pemuda dan membuka peluang yang diperlukan, Irak harus memulai gerakan kebangkitan pembangunan dan pelayanan untuk masyarakat di seluruh penjuru negeri."
Menurut Ayatollah al-Udzma Khamenei, prospek cerah tengah menanti rakyat Irak dan masa depan itu akan lebih cerah dibanding saat ini.
Pada kesempatan itu, Perdana Menteri Irak Nuri Maliki menyatakan gembira dapat bertemu dan bertatap muka dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam. Maliki menyingung perundingannya dengan para pejabat tinggi Iran di Tehran seraya mengatakan, dengan inayah Allah Swt hubungan Iran dan Irak di semua bidang semakin luas. Delegasi industri dan perdagangan kedua negara juga saling kunjung untuk membahas peningkatan hubungan.
Maliki menyatakan optimis, perundingan di Tehran ini semakin meningkatkan hubungan dan kerjasama kedua negara, Iran dan Irak.
from Turkey
|
(Ahlul Bayt News Agency) - A senior Iraqi legislator called on President of the Iraqi Kurdistan Region Massoud Barzani to avoid relying on Turkey as a trusted partner, warning that such an attitude will jeopardize the future of the Kurdistan region.
"The Iraqi Kurds' reliance on Turkey can jeopardize the political future of the Kurdistan region," said a member of alliance of Kurds at Iraq's parliament Hossein Ali, on Tuesday.
"All throughout the history, Turkey has and will never be a point of reliance for Iraqi Kurds," the lawmaker stated, and called on Barzani to review his ties with the Northern neighbor.
He said that Turkey is portraying itself as a friend of Kurds, while the Turkish parliament has frequently licensed Turkey's military incursion into Iraq's soil and occupation of Kurdish towns under the guise of war on of the outlawed Kurdistan Workers' Party (PKK).
Turkey's air force has repeatedly bombed suspected PKK targets since August last year.
The PKK took up arms in Kurdish-majority Southeastern Turkey in 1984, sparking a conflict that has claimed about 45,000 lives.
The remarks by Iraqi parliamentarian came days after Turkish Prime Minister Tayyip Erdogan rejected charges he sought to inflame sectarian divisions in Iraq with recent criticism of its government and accused his Iraqi counterpart of trying to gain "prestige" in an escalating war of words between the neighbors.
Maliki, in turn, branded Turkey a "hostile state", and said Erdogan's remarks "represent another return to flagrant interference in Iraq's internal affairs".
Later in April, Barzani sided with Erdogan and in harsh remarks said he opposes the sale of F-16 warplanes to Iraq while Maliki is premier, as he fears they would be used against the region.
"The F-16 must not reach the hand of this man," Barzani told reporters at his residence near the Kurdistan region's capital Arbil on Sunday, referring to Maliki.
Pengarah filem Amerika;
Saya sudah menjadi seorang Syiah dan peribadi
Ali menarik perhatian saya.
|
Agensi Berita Ahlul Bait (ABNA.co) - Pengarah Filem Amerika, Sean Stone atau anak lelaki pelakon terkenal, Oliver Stone telah memeluk agama Islam di Iran baru-baru ini dengan memilih Syiah sebagai mazhabnya. Selain itu beliau turut menukar nama kepada Ali. Sepanjang berada di Iran dalam rangka menghadiri Seminar Kajian Filem Hollywood, beliau sempat bertemu dengan dan berdialog dengan para penggiat seni Iran.
Antara wawancara beliau dengan wartawan Fars adalah seperti berikut:
-Apakah sebab anda masuk Islam?
Sean Stone: Agama Islam melestarikan kalimah Allah; iaitu Tuhan yang mengutuskan Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan seluruh mazhab dan Ushul agama telah disatukan. Nabi Muhammad telah menyatukan umat manusia yang telah kufur. Saya mengerti keberanian dan pengetahuan Rasulullah (s.a.w), kerana itu saya masuk Islam.
-Apakah keluarga anda mengetahui keislaman anda?
Sean Stone: Saya tidak tahu.
-Apakah yang anda fikirkan tentang reaksi mereka tentang perkara ini?
Sean Stone: Sebenarnya dengan Islam, saya menjadi pengikut seluruh agama terdahulu. Kita semua dalam perhatian Tuhan yang berkuasa. Agama dan mazhab yang lain seperti Islam juga yang menyembah Tuhan yang maha esa. Oleh itu La Ilaha Illallah bukanlah fahaman yang baru. Bahkan ia sentiasa mengiringi berbagai agama walaupun tafsirannya berbeza.
-Mengapakah anda masuk Islam dalam usia 27 tahun?
Sean Stone: Keislaman saya adalah kehendak Allah, saya bukanlah orang yang menentukan masanya.
-Apakah pandangan anda tentang Al-Quran?
Sean Stone: Saya membaca Al-Quran. Sudah tentu pembacaan selama satu malam tidak menyebabkan seseorang menjadi muslim. Hendaklah seluruh hidupnya membaca Al-Quran.
- Apakah perasaan anda ketika mengucap dua kalimah syahadah?
Sean Stone: Saya merasakan berada dalam situasi kerohanian dan kesucian, pemikiran saya ada hubungan khusus dengan Allah.
- Mengapakah anda memilih nama Ali?
Sean Stone: Saya tertarik dengan peribadi manusia suci ini. Oleh itu simbol pedang Maula Ali (a.s) sentiasa ada di sekitar leher saya; kerana pedang adalah keadilan.
- Ciri-ciri manakah menarik pada Ali?
Sean Stone: Keimanan beliau Kepada Allah, kesetiaan beliau dengan Muhammad (s.a.w), keadilan, keilmuan dan kepahlawanan pemimpin Syiah ini menarik perhati
an saya.
- Pada pandangan anda, apakah masa depan umat Islam di serantau?
Sean Stone: Saya fikir, sebagaimana kerajaan Babylon yang gagah sudah tenggelam, maka kuasa-kuasa di zaman ini juga akan tenggelam. Ini disebabkan rakyat mula bangkit di setiap rantau. Perbezaan di antara insan ialah keimanan dan Barat tidak mempunyai iman.
- Apakah penilaian anda terhadap gerakan Wall Street?
Sean Stone: Wall Street tidak akan berakhir kerana tidak bertempat di hati orang ramai.
- Eduardo Anil, anak lelaki seorang yang terkenal di Eropah seperti anda yang masuk Syiah dan memilih nama Mahdi, namun musuh Islam telah membunuhnya. Apakah anda tidak takut peristiwa ini terjadi pada anda?
Sean Stone: Saya tidak takut untuk mati selagi Allah melindungi saya.
DOA ADUAN PENGANIAYAAN AKHBAR UTUSAN
MALAYSIA
Berita dari Malaysia : Suratkhabar Utusan Malaysia
telah menuntut kos
RM4500 dari Mohd Kamilzuhairi bin Abd Aziz
sebagai kos gantirugi setelah
Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur memutuskan untuk
menolak saman ke atas
Utusan Malaysia tersebut.Utusan Malaysia telah
menyiarkan berita-berita
fitnah terhadap mazhab Syiah dan para pengikut
Syiah dan secara tidak malu
menuntut kos gantirugi dari pihak yang
difitnah.Fitnah tersebut disiarkan
ekoran taklimat bekas Ketua Pengarah JAIS (
Khusrin Munawi )ketika pence-
robohan badan agama tersebut keatas Hauzah ar-
Ridha ketika memperingati
kesyahidan Saidina Hussein a.s cucunda Rasulullah
s.a.w pada 15Dis2010.
Utusan Malaysia sebuah akhbar yang sentiasa
dipenuhi dengan berita-berita
yang bercanggah dengan Syara' dan menjolok mata
serta memalukan imej
negara umat Islam Malaysia tidak diserbu oleh
JAIS sebaliknya bersekongkol
merosakkan majlis Hauzah ar-Ridha a.s.
DOWN WITH UTUSAN MALAYSIA DOWN WITH
UTUSAN MALAYSIA DOWN UTUSAN
Pemberitahuan kepada semua warga Utusan :
Doa aduan pembulian dan penganiayaan
suratkhabar Utusan akan dimulakan
malam Jumaat ini selama 40 malam.
solawat
Ya Allah Ya Tuhanku, lihatlah bagaimana kami di tindas, dianiaya dan dizalimi...
ReplyDeleteYa Imam Zaman... Ya Al-Qaim... Ya Imam Al-Mahdi...
Dengarlah seruan kami... Sahutlah seruan kami...