Friday, 23 August 2013

TIDAK TAHAN DIGEMPUR,PENGGANAS CARI HELAH LANCAR PROPAGANDA KONON ASKAR KERAJAAN SYRIA GEMPUR ORANG AWAM DENGAN SENJATA KIMIA / ISRAEL,US,PERANCIS BERHASRAT HANTAR KOMANDO SIASAT KIMIA DI SYRIA ???!!! / McCain mahu campurtangan tentera US di Syria berkambing hitamkan propaganda Kimia, Terrorist2 asing yang terperangkap cari helah lepaskan diri,IRAN; IF SUCH CHEMICAL ATTACK ARE PROVEN,TERRORIST WOULD BE RESPONSIBLE,NASRALLAH TO TAKFIRIS : WE WILL CAPTURE YOU,WE WILL PUT AN END TO TERROR


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Tidak tahan serangan askar Syria;
 Pengganas dakwa askar gempur dengan senjata kimia

Akibat tidak tahan dengan serangan besar-besaran, pengganas melancarkan propaganda kononnya askar kerajaan menggempur orang awam dengan senjata kimia supaya Syria ditekan oleh masyarakat antarabangsa. 

 Pengganas dakwa askar gempur dengan senjata kimia
Agensi Berita Ahlul Bait (ABNA.co) - Kumpulan pengganas melancar kempen anti Syria dengan tuduhan askar negara tesebut mengempur orang awam dengan senjata kimia.

Propaganda ini disebarkan ke dalam media-media Barat dan Arab setelah pihak kerajaan melancarkan serangan besar-besaran bagi membasmi kumpulan pengganas yang disokong al-Qaeda di kawasan tersebut sejak awal pagi tadi. Dengan pembohongan ini mereka berharap agar operasi ketenteraan tersebut dikurangkan. 

Pembohongan penggunaan senjata kimia ini tidak dapat menyangkal beberapa fakta jelas seperti:

1. Senjata kimia berasaskan gas atau bakteria tidak dapat digunakan di penempatan terbuka, atau berhampiran dengan rumah kediaman. Ini di sebabkan kesan senjata seperti ini akan menyebabkan penularannya melalui udara sehingga menjangkau lebih dari berpuluh-puluh kilometer. Bagaimana mungkin senjata ini dapat digunakan ke atas kawasan seperti Moadamiah yang terletak kurang dari 5 kilometer dari kawasan Mezzeh,‎ yang menempatkan penduduk awam dan askar di tengah-tengah ibu kota dan Damsyiq sedangkan kawasan terbabit masih menunjukkan kehidupan normal.

2. Kawasan yang kononnya disasarkan senjata kimia itu tidak mungkin dapat dimasuki dengan segera melainkan setelah beberapa jam lamanya, paling minimum antara 12 dan 36 jam dan maksimum memerlukan 4 hingga 7  hari. Ianya tidak mungkin dapat dimasuki melainkan dengan pakaian khusus. Bagaimana mungkin gambar-gambar yang dipaparkan dalam berbagai laman sesawang, saluran satelit dan televisyen beserta dakwaan bahawa mereka adalah orang awam yang terkena senjata kimia beberapa minit setelah digempur?!

3. Yang lebih penting ialah Suruhanjaya Khas Siasatan Senjata Kimia yang berpengkalan Damsyik mengajukan sebuah permohonan kepada kerajaan Syria. Di manakah rasionalnya kerajaan dapat mengambil inisiatif mengebom kawasan Damsyik dengan senjata kimia dengan wujudnya suruhanjaya tersebut?!

4. Mengenai gas yang disebutkan, salah satu berita mengatakan ianya adalah gas Sarin yang memberi kesan kepada urat saraf dan baunya akan tersebar. Menurut maklumat Alhadath News, gas yang digunakan oleh askar Syria ialah berbentuk Ammonia, iaitu tidak membunuh dan menyakitkan, yang terhasil setelah ledakan peluru roket. Sekiranya ini yang digunakan, sudah tentu ianya menjadi musibah besar yang tidak terhad kepada pengganas sahaja, malah ianya memberi kesan kepada negara yang menyokong mereka kerana jahil tentang ilmu peperangan.




 Iran Rejects Chemical Weapons Claims against Syrian Government

Iran has rejected claims the Syrian government had deployed chemical weapons, saying if such an attack were proven armed groups would be responsible. 

 Iran Rejects Chemical Weapons Claims against Syrian Government
(Ahlul Bayt News Agency) - Iran has rejected claims the Syrian government had deployed chemical weapons, saying if such an attack were proven armed groups would be responsible.
 
"If the information concerning the use of chemical weapons is accurate, very definitely they were used by terrorist groups... who have shown they will not hold back from committing any crime," Foreign Minister Mohammad Javad Zarif was quoted as saying.
 
"With United Nations (chemical weapons) inspectors now in Damascus and the Syrian government in the process of driving the terrorists back, why would it commit such an act," he asked.
 
Zarif said Tehran "vigorously condemns any use of chemical weapons," while accusing the rebels of having "every interest in aggravating and internationalizing the crisis."

Damascus strongly denied the claims issued by the so-called opposition group, the National Coalition, of "massacring" more than 1,300 people in chemical weapons attacks on Wednesday.

The claims came as a team of UN inspectors was in Syria to probe previous allegations of chemical weapons strikes levelled against both sides during the 29-month conflict.

Suriah:
 Penafian Berita Rezim Suriah Gunakan Senjata Kimia

Satu fakta yang tidak bisa dibantah, diantara video yang konon menceritakan kondisi korban penggunaan senjata kimia justru diupload pada tanggal 20/8, sehari sebelum kejadian. 
 

 Bantahan Berita, Rezim Suriah Gunakan Senjata Kimia
Menurut Kantor Berita ABNA, Media-media asing dan Arab memuat berita pernyataan pemimpin kelompok oposisi Koalisi Nasional Suriah, George Sabra, yang mengklaim sebanyak 1.300 orang tewas akibat serangan senjata kimia oleh militer Suriah ke pangkalan militan di Ain Tarma, Zamalka dan Jobar di pinggiran Damaskus Rabu (21/8).
Diwakili Menteri Penerangan, Omran Al-Zaaby,Pemerintah Suriah telah membantah tudingan dan pengklaiman tersebut dan menyatakan video-video dan foto-foto yang disebar mengenai korban senjata kimia adalah infaktual dan rekayasa. Dalam wawancaranya dengan Alalam (21/8), Al-Zaaby mengatakan, laporan yang beredar di sejumlah jaringan pemberitaan Arab dan Barat yang tendensius tentang penggunaan senjata kimia oleh militer Suriah di Rif Dimashq, merupakan propaganda yang memang telah disiapkan untuk merongrong pemerintah Suriah dan militernya.
Ditambahkannya, tidak terjadi serangan dengan menggunakan senjata kimia di Suriah dan militer negara ini melainkan hanya menggelar operasi di berbagai wilayah guna memberantas para teroris.
Al-Zaaby mengatakan, klaim infaktual tersebut dikemukakan pada hari pertama aktivitas tim PBB untuk menyelidiki penggunaan senjata kimia di Suriah. Sementara tim tersebut diundang langsung oleh pemerintah Suriah untuk menyelidiki penggunaan senjata kimia di negara ini.
Lebih lanjut dijelaskannya, militer Suriah beroperasi di wilayah Al-Ghoutah di Rif Dimashq serta terlibat bentrokan dengan para anasir teroris, oleh karena itu tidak mungkin militer Suriah menggunakan senjata kimia di area operasinya.
Berikut beberapa analisa membantah berita penggunaan senjata kimia oleh militer Suriah:
1.     Sudah lama pemerintah Suriah dituding memiliki senjata kimia. Karenanya pemerintah Suriah mengundang tim PBB untuk menyelidiki penggunaan senjata kimia di negara tersebut untuk membersihkan diri dari tuduhan. Anehnya, kalau memang benar, yang menggunakan serangan senjata kimia adalah pemerintah Suriah logiskah itu dilakukan justru di hari pertama tim investigasi PBB melakukan tugasnya di Suriah? Apa keuntungannya? Bukankah itu justru memberikan bukti di depan mata pada tim PBB bahwa pemerintah Suriah memang memiliki senjata kimia dan menyalahgunakannya untuk membunuhi rakyat sipil? Logiskah pemerintah Suriah melakukan tindakan konyol itu untuk membuat diri sendiri semakin tersudutkan dimata internasional?
2.     Militer Suriah banyak meraih kemenangan gemilang dalam menghadapi kelompok oposisi bersenjata dukungan asing, lantas sangat gegabah menggunakan senjata kimia dalam kondisi yang tidak terdesak dan tidak begitu penting.
3.     Yang diuntungkan oleh penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah jika benar adanya adalah pihak pemberontak, apalagi yang terbunuh konon lebih banyak dari kalangan sipil Suriah sendiri. Lantas logiskah melakukan hal yang dapat memberi keuntungan pada pihak musuh?
4.     Senjata kimia yang berupa gas atau virus tidak dapat digunakan di tempat terbuka, atau berada dikawasan pemukiman penduduk. Sebab senjata kimia penularannya dapat melalui udara yang dapat menjangkau puluhan kilometer dari lokasi pengeboman. Bagaimana mungkin senjata tersebut digunakan di atas kawasan Moadamiah yang terletak kurang dari 5 kilometer dari kawasan Mezzeh, yang penduduknya dari kalangan sipil dan militer Suriah dan sedang dalam kondisi aman?.
5.     Kawasan yang kononnya diserang oleh senjata kimia itu tidak mungkin dapat dimasuki dengan segera melainkan setelah beberapa jam lamanya, minimal antara 12 dan 36 jam dan maksimal memerlukan 4 hingga 7  hari. Kecuali jika dimasuki dengan menggunakan pakaian khusus. Karenanya sulit diterima, jika hanya dalam beberapa menit pasca penyerangan senjata kimia telah beredar foto dan video-video amatir para korban yang diambil oleh orang-orang yang tidak menggunakan pakaian khusus anti senjata  kimia.
6.     Menurut kesaksian pejabat Suriah. Militer Suriah beroperasi di wilayah Al-Ghoutah di Rif Dimashq serta terlibat bentrokan dengan para anasir teroris, oleh karena itu tidak mungkin militer Suriah menggunakan senjata kimia di area operasinya.
7.     Satu fakta yang tidak bisa dibantah, diantara video yang konon menceritakan kondisi korban penggunaan senjata kimia justru diupload pada tanggal 20/8, sehari sebelum kejadian. Berikut link video yang terpublish justru sehari sebelum kejadian: http://www.youtube.com/watch?v=MVUGow5atNg&bpctr=1377159809
Fakta-fakta diatas menunjukkan bahwa berita mengenai militer Suriah menggunakan senjata kimia menyerang kelompok pemberontak yang menyebabkan jatuhnya seribuan korban dari warga sipil Suriah adalah tidak benar dan merupakan rekayasa pemberontak untuk memperburuk citra pemerintah Suriah di mata internasional.
 

 Pakistani police confiscates 100 tons explosives ready to use against Shia Muslims

Frontier Corps (FC) said Wednesday that a car bomb factory where troops confiscated more than 100 tones of chemicals had been used in recent attacks on troops and the Shia community. 

 Pakistani police confiscates 100 tons explosives ready to use against Shia Muslims

(Ahlul Bayt News Agency) - Frontier Corps (FC) said Wednesday that a car bomb factory where troops confiscated more than 100 tones of chemicals had been used in recent attacks on troops and the Shia community.

Paramilitary troops found wires, detonators and mixers to turn the chemicals into bombs during Tuesday’s raid in Quetta.

Eleven people have now been arrested in connection with the case and the owner of the compound has been detained for questioning, said a spokesman for FC.

Suspects told investigators that potassium chlorate and ammonium chlorate had been packed with wires and detonators into vehicles at the compound, a paramilitary official said.

Experts believe the compound was effectively a bomb-making factory, which had prepared explosives used in recent bomb attacks on military targets and Shias.

“We have recovered a machine which is basically a mixer, used to mix chemicals to make bombs. We have recovered sulphur and hundreds metre of wire,” said the FC spokesman.

“We have also recovered 79 remote controls and short circuit wires. Some 20,000 kilograms of explosive were ready at the factory and just needed to be fitted into vehicles,” he added.

 Bahan kimia dari Arab Saudi ditemui di Syria

Al-Alam melaporkan sejumlah racun dan bahan kimia ditemui di Syria 

 
Agensi Berita Ahlul Bait (ABNA.co) - Askar kerajaan berjaya menemui gudang yang digunakan oleh pemberontak untuk menyimpan sejumlah besar bahan kimia yang berasal dari Arab Saudi.

Pemberita al-Alam yang turut bersama-sama askar Syria di wilayah Jobar melaporkan gudang tersebut menyimpan racun dan bahan kimia yang dipercayai digunakan oleh militan sebagai senjata. Berasaskan video yang dipaparkan oleh al-Alam, bahan-bahan kimia tersebut mempunyai label "Made in the Kingdom of Saudi Arabia".

Jobar merupakan salah satu medan tempur antara askar Syria dan kumpulan militan yang disokong negara asing. Militan yang menyusup masuk ke seluruh bandar telah mengambil kedudukan di dalam bangunan yang berbeza. Mereka juga menggali beberapa terowong di bawah tanah untuk bergerak dan menyerang askar.

Operasi ketenteraan di Rif Dimashq merupakan strategi terpenting kerana ia amat hampir dengan Damsyik manakala golongan militan telah menjadikan penduduk awam sebagai perisai untuk menghalang kemaraan askar kerajaan.

Konflik di Syria bermula pada Mac 2011 apabila bantahan daripada golongan pro-reformasi bertukar menjadi pemberontakan besar-besaran berikutan campur tangan negara Barat dan serantau.

Kekacauan bertambah parah apabila kumpulan pengganas dari seluruh Eropah, Timur Tengah dan Afrika Utara yang mendapat sokongan politik dan moral dari Amerika menyusup masuk ke Syria sehingga terjadi pertumpahan darah atas nama agama.

Sementara itu Washington masih kekal bersikap acuh tak acuh mengenai amaran Rusia dan kuasa dunia lain tentang kesan negatif memperlengkapkan senjata kepada kumpulan militan.

 Mass Grave of more than 200 bodies discovered in Latakia - Syria

More than 200 bodies have been delivered to hospitals in the western Syrian province of Latakia following the occupation of several towns and villages by foreign-backed militants, medical sources say. The medics said on Tuesday that most of the dead bodies belonged civilians including women and children who have been killed in ambushes carried out by terrorists groups around the city of Latakia. 

 Mass Grave of more than 200 bodies discovered in Latakia - Syria
(Ahlul Bayt News Agency) - A new mass grave has been discovered in the countryside of Syria’s coastal province of Lattakia (Latakia). However, it is not yet clear whether the new report about the mass grave with slain Syrian citizens, who were killed by foreign-backed terrorists, is the same mass grave that has been discovered in the area of Hambushiyah in the countryside of Lattakia.

The mass grave in Hambushiyah (Latakia countryside) contained the bodies of dozens of Syrian civilians which were massacred by an armed terrorist group some days ago.

The new report says nothing about the location of the newly discovered mass grave in the countryside of Syria’s coastal province, and thus, it is not known whether the report speaks about the same mass grave and horrible incident or that a new mass grave with dozens of slain Syrian civilians has been discovered in the northern area of the province of Lattakia (Latakia).

According to the new statements of an official source of the Syrian military, the Syrian army has discovered a mass grave that contains dozens of dead bodies of Syrian civilians who were killed by the foreign-supported terrorists in the Northern area of the countryside of Lattakia (Latakia).

The military source from Syria stated that the units of the Syrian Arab army (SAA) discovered the mass grave, which contained “charred and decomposed bodies” of many Syrian civilians, in the villages to which the units of the Syrian army have recently restored stability and security.

The units of the Syrian army were able to regain the control over many Syrian villages in the province of Lattakia (Latakia) in recent days and the last bastion of the foreign-backed terrorists and jihadists in the countryside of Syria’s coastal province is the Syrian village of Salma.

However, it is to expect that the village of Salma will be liberated from the armed terrorist groups soon and that the units of the Syrian army are soon able to regain the full control above this last bastion of the foreign-backed extremists in the northern countryside of Lattakia (Latakia).

The military source also added that some of the dead bodies have been identified. Relatives of the victims were able to identify some of the bodies in the discovered mass grave as their dead family members, while other bodies were not identified as their bodies were too charred to get identified.

According to the coroner, who examined the charred bodies in the mass grave, all the bodies of the found dead children, women and men were in a state of decomposition and that their features were completely gone.

The coroner added in an interview with Syrian TV that the causes of death of the bodies of the women, men and children in this found mass grave in northern Lattakia (Latakia) varied. According to the statements of the coroner, some of the victims were stabbed with sharp objects, while other victims had their throat slit, and the rest were gunned down by the foreign-backed terrorists.

 Syria has been struggling with a foreign-backed insurgency, most supported by Saudi Arabia, Qatar, Turkey, Israel and United States, which started in 2011 after pro-reform protests turned into a massive war by infiltration of foreign extremists.

The United Nations says more than 100,000 people have been killed and a total of 7.8 million displaced due to the foreign-backed militancy in Syria.
 
 Sayyed Nasrallah to Takfiris: We will Capture You,

 We will Put an End to Terror

Speaking at a ceremony celebrating the 7th anniversary of the July 2006 victory against the Israeli enemy, and only one day after the terrorist attack against citizens in Ruwais, Sayyed Nasrallah assured that Hezbollah will capture the murderers and put an end to their terror. 

 Sayyed Nasrallah to Takfiris: We will Capture You, We will Put an End to Terror
(Ahlul Bayt News Agency) - Speaking at a ceremony celebrating the 7th anniversary of the July 2006 victory against the Israeli enemy, and only one day after the terrorist attack against citizens in Ruwais, Sayyed Nasrallah assured that Hezbollah will capture the murderers and put an end to their terror.

“… and if the battle against those Takfiri terrorists required that I go along with all Hezbollah to Syria, we will all go to Syria,and as we triumphed in all our wars with Israel,if you want us to enter this battle against you, with all our power,I tell the Lebanese, Syrians, Palestinians and all the people of the region, that we will also triumph in the battle against destructive Takfiri terror, God willing,” he assured.

In this context, Sayyed Nasrallah pointed out that the goal of these Takfirists is to stir up sectarian incitements among Lebanese, calling upon the Lebanese people to be aware of that.

He further stressed that those terrorists did not belong to the Sunni sect.

“They are not Sunnis, they don’t belong to any religion, sect, nation, or people. They are neither Syrians, nor Palestinians or Arabs or Muslims or Sunnis. They are murderers and they adopt murderers’ logic.”

On another hand, his eminence warned Israelis that the era of “military tourism” in Lebanon was over, indicating that “if Israeli soldiers set one foot in the Lebanese territories which were cleansed by the blood of our martyrs, these legs will be cut off along with their necks.”

Iran's Majlis Speaker Warns of Extremists' Plots to Create Rift among Muslims

Iranian Parliament Speaker Ali Larijani cautioned about the plots hatched by extremist groups to sow discord among Muslims, and stressed the role of Muslim scholars in defusing such plots. 

 Iran
(Ahlul Bayt News Agency) - “The extremist and radical groups seek to create rift among Muslims, but the Islamic scholars can make people cognizant of such divisive (attempts) by elaborating on the pure facts of Islam," Larijani said, addressing a meeting to commemorate the World Mosques Day in Tehran on Wednesday.

He slammed the terrorist groups and Wahhabism for creating “catastrophes” for the Muslim world, saying the Wahhabists are pitting Takfiri groups against Shiites and other Islamic faiths.

Larijani underlined the importance of the role of Muslim scholars in thwarting such schemes.

In relevant remarks earlier this month, former Iranian Foreign Minister Ali Akbar Salehi warned against the spread of a new wave of Islamophobia by the West and through its support for extremist and Takfiri groups, including Al-Qaeda, in Muslim countries.

“The West has created several radical groups under different names such as Takfiri, al-Qaeda, … in Muslim countries to portray Islam as a radical religion to the international community and propagate Islamophobia,” Salehi said, addressing a press conference in Tehran.

The Iranian foreign minister underlined that the arrogant powers are trying hard to spread Islamophobia throughout the world.

مصدر امني سوري يجدد نفي استخدام اسلحة كيميائية لانه "انتحار سياسي"

صرح مصدر امني سوري اليوم الخميس ان النظام لا يمكن ان يكون استخدم اسلحة كيميائية في اليوم الاول من عمل فريق خبراء الامم المتحدة حول الاسلحة الكيميائية في سوريا، لان ذلك يعتبر "انتحارا سياسيا". 

 مصدر امني سوري يجدد نفي استخدام اسلحة كيميائية لانه "انتحار سياسي"
ابنا: اوضح مصدر امني سوري اليوم الخميس لوكالة "فرانس برس" ان الاربعاء كان يوم العمل الاول بالنسبة الى بعثة الامم المتحدة للتحقيق حول الاسلحة الكيميائية التي وصلت الى دمشق الاحد. وقال ان "استخدام اسلحة كيميائية في هذا الوقت انتحار سياسي".
واضاف "كل المحللين يؤكدون ان ليس في مصلحتنا في الظروف الحالية استخدام اسلحة كيميائية فيما اللجنة موجودة في سوريا".
.................
انتهی/212
مواضيع ذات صلة:
 
«فابيوس» يدعو إلى استخدام القوة في سورية في حال ثبت وقوع هجوم بالسلاح الكيميائي

أعلن وزير الخارجية الفرنسي «لوران فابيوس» اليوم الخميس أن فرنسا تريد "رد فعل باستخدام القوة" في حال ثبت وقوع هجوم بالسلاح الكيميائي في سورية، مستبعداً بشكل قاطع ارسال قوات على الأرض. 

 «فابيوس» يدعو إلى استخدام القوة في سورية في حال ثبت وقوع هجوم بالسلاح الكيميائي
ابنا: قال وزير الخارجية الفرنسي «لوران فابيوس» متحدثاً لمحطة "بي اف ام تي في" وإذاعة "مونت كارلو"، اليوم الخميس، أنه "في حال ثبت (استخدام اسلحة كيميائية) فإن موقف فرنسا يقضي بوجوب أن يكون هناك رد فعل"، مشيراً الى أن "رد الفعل يمكن أن يتخذ شكل رد فعل باستخدام القوة". وتابع فابيوس "هناك احتمالات للرد"، رافضاً إضافة أي توضيحات.
يأتي ذلك في وقت سبق أن صرح فيه فابيوس عن امكانية الرد "بطريقة مسلحة"، بعدما اتهم نظام الرئيس السوري «بشار الأسد» باستخدام غاز "السارين" لمرة واحدة على الأقل، مؤكداً أن "كل الخيارات مطروحة". لكنه أكد اليوم أنه "غير وارد" ارسال قوات إلى سورية، مضيفاً أن "هذا مستحيل".
وقال فابيوس إنه اذا ما ثبت وقوع هذا الهجوم "اعتبر أن ذلك لا يمكن أن يبقى بدون رد فعل من الذين يؤمنون بالشرعية الدولية"، متابعاً "اذا لم يكن بوسع مجلس الأمن الدولي اتخاذ قرار، عندها يتحتم اتخاذ القرارات بشكل آخر، كيف لن أذهب ابعد من ذلك"، رافضاً اعطاء توضيحات اضافية.
واكتفى مجلس الأمن الدولي خلال اجتماع طارئ مساء أمس بابداء عزمه على "كشف الحقيقة" حول هذا الهجوم، بدون اصدار اعلان رسمي بسبب معارضة روسيا والصين، بحسب ما أوضح دبلوماسيون.
وفي هذا الصدد، قال فابيوس "على الروس أن يتحملوا مسؤولياتهم، إننا في مرحلة ينبغي فيها أن نعتبر أن اعضاء مجلس الأمن منسجمون مع انفسهم، قال الجميع إنه لا يمكن استخدام اسلحة كيميائية، والجميع وقع الاتفاق الدولي الذي يحظر استخدامها بما في ذلك الروس".

مجلس الأمن يؤكد على ضرورة الوضوح بشأن مزاعم استخدام الكيميائي في ريف دمشق

مجلس الأمن الدولي يوم الأربعا أن أعضاءه متفقون على ضرورة "الوضوح" بشأن الهجوم المزعوم بالأسلحة الكيميائية في ريف دمشق. 
 مجلس الأمن يؤكد على ضرورة الوضوح بشأن مزاعم استخدام الكيميائي في ريف دمشق
ابنا: أكد مجلس الأمن الدولي يوم الأربعا أن أعضاءه متفقون على ضرورة "الوضوح" بشأن الهجوم المزعوم بالأسلحة الكيميائية في ريف دمشق، لكنهم لم يصلوا إلى حد المطالبة صراحة بأن يقوم محققو الأمم المتحدة الموجودون حاليا في سورية بالتحقيق في الحادث.
ولم يتمكن أعضاء المجلس من التوصل إلى اتفاق بشأن مسودة بيان قدمته الولايات المتحدة تتضمن دعوة إلى إيفاد المحققين الدوليين الموجودين حاليا في سورية إلى مكان الهجوم المزعوم في الغوطة الشرقية.
وقالت مندوبة الأرجنتين الدائمة لدى الأمم المتحدة «ماريا كريستينا برسيفال» التي تترأس مجلس الأمن هذا الشهر، للصحفيين بعد اجتماع طارئ مغلق للمجلس إن "شعورا قويا بالقلق من هذه المزاعم وضرورة الوضوح فيما حدث، يسود المجلس، ويجب متابعة الوضع عن كثب".
ولم يوجه المجلس دعوة صريحة لإجراء تحقيق دولي، لكنه أشاد بدعوة الأمين العام للأمم المتحدة «بان كي مون» إلى التحقيق.
وأضافت برسيفال "رحب أعضاء مجلس الأمن أيضا بتصميم الأمين العام على العمل لضمان تحقيق شامل محايد وفوري".
وأعربت برسيفال باسم المجلس عن التعازي لذوي الضحايا الذين سقطوا في الغوطة الشرقية، كما دعت طرفي النزاع في سورية إلى ضمان الوصول غير المقيد للمساعدات الإنسانية لجميع المتضررين من الاستخدام المزعوم لمواد سامة.
وأضافت رئيسة المجلس أن جميع الأعضاء اتفقوا على أن أي استخدام للمواد الكيميائية من قبل أي من الأطراف، يمثل خرقا للقانون الدولي.
من جهتها ذكرت مصادر دبلوماسية أن روسيا والصين عارضتا مسودة بيان كانت تدعو السلطات السورية إلى ضمان وصول المحققين الدوليين إلى مكان الهجوم المزعوم بالأسلحة الكيميائية. وأوضحت المصادر أن المسودة التي قدمتها واشنطن كانت تتضمن أيضا طلبا بـ"اتخاذ إجراءات عاجلة لإجراء تحقيق من قبل البعثة الأممية في هذا الهجوم".
ولم تدل روسيا والصين حتى الآن بأية تصريحات رسمية بشأن الأنباء عن معارضتهما لمشروع البيان. هذا وقال المندوب الدائم للبعثة البريطانية لدى المنظمة الدولية «فيليب بارهام» للصحفيين بعد اجتماع المجلس الذي استمر أكثر من ساعتين، إن 35 دولة بعثت رسالة إلى الأمين العام للأمم المتحدة تدعو إلى بدء تحقيق عاجل فيما أحداث الغوطة الشرقية، بمشاركة الخبراء الأمميين الموجودين حاليا في سورية.
وأيد نائب الأمين العام للأمم المتحدة «يان الياسون» في تقرير قدمه لمجلس الأمن، فكرة التحقيق في الهجوم المزعوم بالأسلحة الكيميائية في الغوطة الشرقية، لكنه قال إنه لا يمكن إجراء مثل هذا التحقيق في الوقت الراهن بسبب الوضع الأمني في منطقة حدوثه علما بأن المعارضة المسلحة تسيطر عليها.
وقال "يجب إيقاف المواجهة ليس في هذه المنطقة فحسب، بل وفي البلاد بأكملها".
وشدد المسؤول الأمني على أن الأمم المتحدة غير قادرة في الوقت الراهن على تأكيد استخدام السلاح الكيميائي بسورية.
وتابع: "إننا على اتصال بالحكومة السورية، ونأمل في أن تتعاون الأطراف الأخرى معنا، كي نتمكن من إجراء التحقيق".
................
انتهی/212
مواضيع ذات صلة:
 
الصين تطالب بتحقيق دولي موضوعي في سوريا

قالت الصين يوم الخميس انه على خبراء الامم المتحدة للاسلحة الكيماوية التحلي بالموضوعية وان "يتشاوروا بشكل كامل" مع الحكومة السورية أثناء تأديتهم عملهم بعد ان اتهم المتمردون القوات الحكومية باستخدام اسلحة كيماوية في هجوم على المدنيين. 

 الصين تطالب بتحقيق دولي موضوعي في سوريا
ابنا: وعقد مجلس الامن التابع للامم المتحدة اجتماعا طارئا لبحث الهجوم الذي قدر فيه عدد القتلى بين 500 و1300 قتيل وسيكون اذا ثبت أسوأ هجوم بالاسلحة الكيماوية من حيث عدد القتلى.
وقالت الخارجية الصينية في بيان لها في أول رد فعل علني من جانب بكين على الهجوم: "موقف الصين واضح. بغض النظر عن اي جانب في سوريا يستخدم الاسلحة الكيماوية فان الصين تعارض ذلك بحسم".
وأضاف "حاليا فريق مفتشي الاسلحة الكيماوية التابع للامم المتحدة موجود على الارض ويبدأ تحقيقاته وتأمل (الصين) ان يتشاور الفريق بشكل كامل مع الحكومة السورية ويلتزم بالموضوعية والحياد والموقف المهني للتأكد مما حدث فعلا".
................
انتهى / 232
مواضيع ذات صلة:
دمشق لا تكون وراء استخدام السلاح الكيماوي
 

لفاتيكان:
 ما مصلحة حكومة دمشق في استخدام الكيماوي .. ومن المستفيد من هذه الجريمة اللا إنسانية

دعا الفاتيكان إلى "الحذر في التعامل مع مزاعم المعارضة السورية"، في شأن استخدام الجيش السوري "للكيماوي" في الهجوم على مناطق في ريف دمشق، وهي اتهامات نفاها بشدة النظام. 

 ما مصلحة حكومة دمشق في استخدام الكيماوي .. ومن المستفيد من هذه الجريمة اللا إنسانية
 ابنا : وقال المراقب الدائم للفاتيكان في "الأمم المتحدة" في جنيف سيلفانو توماسي، في مقابلة مع إذاعة الفاتيكان: "يجب عدم إصدار حكم إلا بعد وجود دليل كافٍ".
وأضاف: "ما هي المصلحة المباشرة لحكومة دمشق في التسبب في مثل هذه المأساة، السؤال الحقيقي هو من المستفيد الحقيقي من هذه الجريمة اللاإنسانية".
وأكد توماسي معارضة الفاتيكان التدخل المسلح في سورية، داعياً إلى إجراء مفاوضات "من دون شروط مسبقة"، وإلى تشكيل "حكومة انتقالية".
وتابع: "التجربة أظهرت في العراق وأفغانستان أن التدخل المسلح لا يؤدي لأية نتائج بناءة".
وانتقد توماسي "تحليلات الإعلام غير المكتملة" للوضع في سورية والشرق الأوسط في شكل عام، وقال: "رأينا كيف قاد الدعم غير المشروط لجماعة الإخوان المسلمين في مصر إلى المزيد من العنف".
وأضاف أن هناك انقساماً واضحاً بين "من يريدون حكومة سنية في سورية، ومن يريدون الإبقاء على مشاركة جميع الأقليات".

سلاح شیمیایی بهانه ای برای جنگ افروزی؛
 مک کین خواستار مداخله نظامی آمریکا در سوریه شد

سناتور جمهوریخواه آمریکایی مدعی شد این کشور در صورت حمله موشکی به سوریه می تواند 40 تا 50 جنگنده این کشور را از بین ببرد. 
 مک کین خواستار مداخله نظامی آمریکا در سوریه شد
به گزارش خبرگزاری اهل‏بیت(ع) ـ ابنا ـ "جان مک کین" سناتور جنگ طلب آمریکایی بار دیگر اظهارات پیشین خود درباره سوریه را تکرار کرد. وی در گفتگو با شبکه تلویزیونی سی ان ان با اشاره به وقوع حمله شیمیایی در سوریه مدعی شد آمریکا نباید بیش از مداخله نظامی در سوریه را به تاخیر بیندازد.
مک کین از باراک اوباما خواست هر چه سریعتر در درگیری های داخلی سوریه مداخله کند. به ادعای این سناتور آمریکایی این کشور می تواند با حملات موشکی 40 تا 50 جنگنده ارتش سوریه را نابود کند. وی گفت چنین حمله ای هزینه کمتری نیز برای آمریکا خواهد داشت. مک کین که سابقه اظهارات تند علیه حکومت سوریه را دارد، این بار دمشق را به استفاده از سلاح های شیمیایی علیه شورشیان متهم کرد و مدعی شد واشنگتن باید به کمک مردم سوریه بشتابد.
خاطر نشان می شود تروریستهای مسلح که جنایت هولناکی را در حومه دمشق با به کارگیری سلاحهای شیمیایی مرتکب شده بودند، با استفاده از رسانه های قدرتمند حامی خود همچون العربیه و الجزیره، سناریوی جدیدی را علیه نظام سوریه با هدف متهم کردن آن به دست داشتن در این جنایت کلید زدند و محور ضد سوری به رهبری آمریکا سیاستها و اقدامات خصمانه خود علیه مردم و نظام سوریه را تشدید کرده است.

غافلگیری تروریستهای آموزش دیده در سوریه

منبع عربی از غافلگیر شدن تروریستهای آموزش دیده پس از ورود آنها به سوریه از طریق مرز اردن، خبر داد. 
 غافلگیری تروریستهای آموزش دیده در سوریه
به گزارش خبرگزاری اهل‏بیت(ع) ـ ابنا ـ تروریستهایی که در اردن توسط افسران آمریکایی آموزش دیده بودند پس از نفوذ به خاک سوریه قصد داشتند در "ریف دمشق" به نیروهای ارتش سوریه ضربه وارد کنند؛ اما نیروهای ارتش در عملیاتی پیشدستانه آنها را غافلگیر کردند.
شمار قابل توجهی از تروریستها از جمله سرکردگان برخی گروه های مسلح در روزهای اخیر به هلاکت رسیده اند.
عملیات نیروهای ارتش سوریه در ریف دمشق از چند محور در جریان است و ارتش سوریه در منطقه "خان الشیخ" پیشرفت های قابل ملاحظه ای داشته است؛ مناطق برج المعلمین و جوبر نیز تقریبا پاکسازی شده است.
منطقه "السبینه" نزدیک شهرک زینبیه نیز اکنون کاملا از وجود تروریستها پاکسازی شده است.

جدیدترین خبرها از عملیات ریف دمشق

خبرنگار العالم از هلاکت ده ها تن از عناصر مسلح در جریان عملیات نیروهای ارتش در مناطق مختلف ریف دمشق خبر داد. 
 جدیدترین خبرها از عملیات ریف دمشق
به گزارش خبرگزاری اهل‏بیت(ع) ـ ابنا ـ عملیات گسترده نیروهای ارتش سوریه در محورهای مختلف ریف دمشق برای دومین روز پیاپی ادامه یافت؛ و بیشترین تمرکز نیروهای ارتش بر محور غربی بود.
نیروهای ارتش با استفاده از توپخانه سنگین توانستند در این محور ده ها تن از عناصر جبهه النصره را به هلاکت برسانند.
ارتش سوریه تأکید کرده که 30 درصد از توان و امکانات جبهه النصره و دیگر گروه ها در این منطقه نابود شده است.
در غوطه شرقی نیز درگیری ها به منطقه "الملیحیه" محدود شد و نیروهای ارتش علاوه بر انهدام یک انبار مهمات ده ها تن از عناصر مسلح را به هلاکت رساندند.
منطقه الملیحیه کلید ورودی غوطه شرقی است به همین دلیل نیروهای ارتش عملیات خود را در این منطقه متمرکز کرده اند. در جوبر نزدیک میدان "المناشیر" هم نیروهای ارتش در حال پاکسازی منطقه "برج معلمان" هستند.
در محور جنوبی ریف دمشق نیروهای ارتش مناطق "الشرطه" و "کوم الحجر" را پاکسازی کردند و ده ها تن از عناصر مسلح را در مناطق "الحجیره"، "الذبیانیه" و "الحسینیه" به هلاکت رساندند.
عناصر مسلح نیز در مقابل چندین خمپاره به سوی پایتخت شلیک کردند که در نتیجه آن چند نفر از شهروندان از جمله چند کودک کشته شدند.

تاکید ناوی پیلای بر تحقیق درباره حمله شیمیایی در سوریه

کمیسیونر عالی حقوق بشر سازمان ملل خواستار تحقیقات فوری درباره حمله شیمیایی در سوریه شد. 
 تاکید ناوی پیلای بر تحقیق درباره حمله شیمیایی در سوریه
به گزارش خبرگزاری اهل‏بیت(ع) ـ ابنا ـ «ناوی پیلای» کمیسیونر عالی حقوق بشر سازمان ملل اعلام کرد ادعاهای مطرح شده درباره حمله شیمیایی در سوریه بسیار جدی و عمیق بوده و از همین رو باید تحقیقات دراین‌باره هرچه سریعتر آغاز شود.
وی در بیانیه‌ای پیرامون این موضوع گفت: استفاده از تسلیحات شیمیایی به قوانین بین‌المللی محدود می‌شود.
ممنوعیت استفاده از این تسلیحات شامل هر شرایط و موقعیتی می‌شود و برای یک دولت الزام آور است، هرچند عضوی از کنوانسیون سلاح‌های شیمیایی در سال 1993 نبوده باشد.
 این موضوع شامل حال شبه‌نظامیان مخالف دولت نیز خواهد شد.

اقدام مضحکانه غرب:
 اعزام کماندو به سوریه برای مسایل تحقیقاتی!

یک روزنامه فرانسوی نوشت که رژیم صهیونیستی، آمریکا و فرانسه برای انجام تحقیقات در مورد سلاح های شیمیایی در سوریه، تیم های کماندو به این کشور اعزام کرده‎اند. 
 اعزام کماندو به سوریه برای مسایل تحقیقاتی!
به گزارش خبرگزاری اهل‏بیت(ع) ـ ابنا ـ روزنامه "فیگارو" فرانسه به نقل از یک منبع آگاه اطلاعاتی این کشور در گزارشی نوشت: کشورهای آمریکا، اسراییل و فرانسه از اواسط ماه اوت ـ شهریور ـ تیم هایی متشکل از کماندوها را به دمشق اعزام می‏کند.
این روزنامه در ادامه تصریح کرد: یک منبع مطلع، دلیل اعزام این کماندو ها را "تحقیقات و کشف حقایق پیرامون مساله استفاده دولت سوریه از سلاح های کشتار جمعی و شیمیایی" اعلام کرده است.
این درحالی است که غربی ها ماموران حقیقت یاب خود را به سوریه اعزام کرده اند و چند روزی است که «بان‏کی‎مون» رییس سازمان ملل متحد، با مقامات سوری مذاکره ای برای انجام تحقیقات پیرامون استفاده از سلاح های شیمیایی صورت داده است.
نکته مضحک اینجا است که آمریکا با آن ماجرای ننگین بمباران اتمی، ادعای نگرانی درمورد مردم سوریه و استفاده از سلاح های کشتار جمعی را دارد(!).

Claims of chemical attack in Syria ‘propaganda’
Fri Aug 23, 2013 4:17AM GMT
4
9
 
56
 
On Thursday, the US State Department announced that it was unable to determine whether chemical weapons were used near Damascus.
Related Interviews:
Related Viewpoints:
The claims that chemical weapons were used against militants in the suburbs of the Syrian capital, Damascus, are being “used more for propaganda,” says Rob Kall, executive editor at OpEdNews.com.


On Wednesday, Syria's foreign-backed opposition claimed that around 1,300 people were killed in a government chemical attack on militant strongholds in Damascus suburbs of Ain Tarma, Zamalka, and Jobar.

The Syrian Army vehemently rejected the allegation that it used chemical weapons against Takfiri militants, saying the accusation was fabricated to distract the visiting team of the UN chemical weapons experts and to cover up militants' losses.

On Thursday, the US State Department announced that it was unable to determine whether chemical weapons were used near Damascus but said it would do “everything possible in our power to nail down the facts.”

US President Barack Obama has said that the use of chemical weapons is a “red line” for the US which could trigger military intervention in Syria.

“My feeling is that this is not a fight that the US should be diving into,” said Kall in a phone interview with Press TV on Thursday.

“One thing that I try to apply to an awful lot of different political actions, and this is there’s certainly politics here, is the Latin question ‘cui bono’ ‘who benefits?’ Who benefits from a gas attack killing citizens in a neighborhood?” Kall asked.

“The fact is that to me this attack was probably used more for propaganda than to kill any enemies,” he added.

ISH/ISH
 9 

No comments:

Post a Comment